Ledakan di Blitar menyebabkan 25 rumah hancur dan menewaskan 4 orang. (Foto: Tangkapan Layar/Instagram/@kepoocuy) |
Nasional, LIPUTANTEGAL.COM - Ledakan maut di Blitar hancurkan 25 rumah dan tewaskan 4 orang terjadi di Dusun Sadeng, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Menurut warga setempat, pemilik rumah sering membuat kembang api. Ledakan itu diduga dipicu oleh kembang api, Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar telah melakukan evakuasi dan penanganan korban. Mereka juga membantu warga yang terdampak kejadian dengan memberikan tempat pengungsian.
Informasi berkembang akibat kejadian yang terjadi pada tengah malam tersebut, satu orang meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian setelah gedung tersebut diterpa reruntuhan di Blitar.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono membenarkan adanya ledakan yang diduga akibat petasan. Pemerintah setempat juga telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan penyebab ledakan.
Tim Jihandak dan Laboratorium Polda Jatim membuat Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan kembang api di Blitar. Ketiga pot tersebut diduga berisi bahan peledak yang tergolong High Explosive.
"Informasi dari teman-teman Jibom, kategorinya low explosive. Karena kalau high harus menggunakan detonator. Di lokasi ditemukan tiga panci tersebar di beberapa lokasi. Dugaan awal panci ini berisi bahan peledak," kata Kapolres Blitar AKBP Argowiyono.
Penggunaan bahan peledak yang tergolong High Explosive sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Oleh karena itu, sangat penting bagi aparat keamanan dan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menghindari penggunaan bahan peledak tanpa izin yang sah.
Informasi tambahan juga disampaikan Dandim 0808 Blitar Letkol Inf Dwi Sapto. Dia mengatakan ledakan itu dipicu oleh tiga alat peledak. Yakni bubuk hitam (bubuk mesiu) yang dicampur belerang dan bubuk gandum. Bahan-bahan ini mudah meledak jika ada percikan api sesaat.
"Yang terjadi di sini ini ada ledakan sesaat. Dugaan memang pembuatan mercon. Daya ledaknya dari low mengarah ke high explosive karena ledakan terdengar sampai radius 10 KM," katanya.
Kabid Humas AKP Polres Blitar Ahmad Rochan mengatakan, tiga korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan rumah adalah Aripin, Widodo, dan Wawa.
“Aripin dan Widodo adalah anak Darman, sedangkan Wawa merupakan kerabat mereka, ujar Rochan, Senin (20/2/2023).
Rochan membenarkan bahwa ketiga korban yang tertimpa puing-puing tersebut diyakini telah meninggal dunia. Selain itu, BPBD Kabupaten Blitar mencatat 8 orang luka-luka akibat ledakan tersebut.
Dia adalah Dr. Wahyudi (27), Dwi Erna Wati (21), Bara Kartanegara, Sri Utami (50), Sumiyem (70), Kabol (82), Gunawan (47) dan Moh Azril (3).
Menurut Rochan, korban luka merupakan tetangga Darman yang mengalami luka sayat dan memar akibat panik dan remuk tertimpa material rumah yang roboh akibat ledakan. Dia mengatakan puluhan rumah di sekitar lokasi ledakan juga mengalami kerusakan.
Mengenai penyebab ledakan, Rochan mengatakan polisi belum bisa memastikannya, meski keterangan dari ketua RT setempat menyebutkan itu adalah bahan peledak petasan.
"Karena menurut Pak RT, anak korban biasa membuat mercon setiap menjelang bulan puasa Ramadhan," ujarnya.
Rochan mengatakan, Labfor Polda Jatim dan Tim Bom Jihandak saat ini sedang menuju ke lokasi untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh.***
Sumber: PMJ News