Para relawan yang giat membantu dalam penanganan gempa Cianjur, Selasa 29 November 2022. (Liputan Tegal/BNPB/Muhammad Arfari Dwiatmodjo)
Peristiwa, LIPUTANTEGAL.COM - Gempa Cianjur menyisakan duka, ini kisah relawan yang rumahnya ambruk ditimpa bencana tersebut.
Pasca gempa Cianjur yang terjadi pada Senin 11 November 2022 lalu, banyak ratusan orang meninggal, ribuan luka-luka, puluhan ribu unit rumah ambruk, akibat bencana itu hati para relawan tergerak untuk membantu para korban.
Salah satu di antara relawan lainnya yakni Febby, seorang mahasiswi yang tinggal di Desa Sukaratu Kecamatan Gekbrong yang rumahnya pun ambruk ditimpa gempa Cianjur.
Febby dan keluarganya selamat dari kejadian gempa bumi tersebut walaupun rumahnya ambruk.
"Rumah saya ambruk karena gempa, alhamdulillah keluarga selamat semua," ucap Feby di Gudang Bale Rancage Cianjur, Jawa Barat, Selasa 29 November 2022, dikutip dari BNPB, Kamis 1 Desember 2022.
Setelah peristiwa itu terjadi, ia mengaku mendirikan tenda darurat di sekitar rumahnya sebagai tempat untuk mengungsi.
"Hingga hari ini kami mengungsi di tenda yang kami bangun sendiri bersama tetangga lainnya sekitar 40 orang," jelasnya.
"Untuk kebutuhan sehari-hari, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak," imbuhnya.
Ia pun kembali mengakui dirinya bersama warga terdampak lainnya berinisiatif menjadi relawan untuk membantu dalam penanganan bencana.
"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain, sehingga saya berkeinginan menjadi relawan," kata Febby
"Papah saya juga seorang Babinkamtibmas, jadi kami sama - sama turut membantu masyarakat, meski keluarga kami terkena dampak" lanjutnya.
Selain Febby, ada juga Euis warga Desa Sayang Kecamatan Cianjur yang keluarganya pun terdampak melakukan hal serupa.
"Meskipun kami juga penyintas, kami dengan senang hati membantu warga terdampak," kata Euis.
"Kami sebagai sesama warga Cianjur, melihat warga kita mengalami kesusahan, tentu tergugah untuk membantu," tambahnya.
Ia pun mengatakan masih banyak penyintas lainnya yang turut membantu dalam penanganan darurat.
"Di gudang ini setidaknya ada tujuh orang yang seperti kami, begitupun di tempat lainnya masih ada," pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini keduanya masih bertugas di Gudang Logistik Bale Rancage sejak Selasa 22 November hingga Selasa 20 Desember 2022.
Keduanya bertugas mengatur keluar masuk barang dan mendistribusikan bantuan dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat kepada warga yang membutuhkan.***
Sumber: BNPB