5 Tokoh Bangsa yang mendapat gelar Pahlwan Nasional pada 7 November 2022. |
Nasional, LIPUTANTEGAL.COM - Pemerintah akan anugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada 5 Tokoh Bangsa Indonesia, pada 7 November 2022 di Istana Negara.
Untuk itu penting kita ketahui siapa saja 5 Tokoh Bangsa yang akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada 7 November 2022 besok.
Sebelumnya 5 Tokoh Bangsa ini telah memberikan kontribusi besar untuk Indonesia, oleh karenanya pada 7 November 2022, gelar Pahlawan Nasional akan disematkan untuk membalas jasa-jasanya.
Seperti yang disampaikan oleh Mahfud Md melalui akun Twitternya, @mohmahfudmd, pada Kamis, 3 November 2022.
"Twips. Pemerintah akan anugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 5 putera pejuang dan pengisi kemerdekaan Indonesia. Kepada daerah-daerah dan institusi-institusi warisannya dipersilakan melakukan tahniah (syukuran). Penganugerahan gelar oleh Presiden akan dilakukan di Istana Negara tanggal 7 November 2022," kata Mahfud dalam cuitan twitternya.
Berikut ini adalah ikhtisar perjuangan 5 Tokoh Bangsa yang perlu kita ketahui.
1. K.H. Ahmad Sanusi (Jawa Barat)
K.H. Ahmad Sanusi adalah salah satu tokoh pendidikan yang secara tidak langsung melibatkan dirinya kepada politik kebangsaan.
Namanya mulai menjadi perhatian penguasa kolonial ketika ia membela nama baik Sarekat Islam (SI) pada tahun 1913 ketika masih berada di Mekkah dalam tulisannya Nahratut | dharam.
K.H. Ahmad Sanusi masuk menjadi salah satu anggota BPUPKI yang memasukkan konsep imamat (demokrasi) sebagai landasan bentuk pemerintahan Indonesiayang akan dimerdekakan.
Sumbangan penting K.H. Ahmad Sanusi selama perang kemerdekaan, adalah fatwanya yang menyebutkan bahwa DI/TII pimpinan Kartosuwiryo tidak Islami dan mengajak kaum Islam di Jawa Barat untuk tetap berdiri di belakang NKRI, yang kemudian diikuti oleh sebagian besar kiai dan pengikutnya di wilayah Priangan, termasuk di wilayah Garut yang menjadisarang DI/TII.
2. dr. Raden Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat)
Menjalankan misi kemanusiaan sebagai Dokter Keliling di daerah terpencil dan pendalaman Kalbar, tugas ini dilakukan dengan melayani penduduk tanpa membeda-bedakan status baik orang kaya maupun miskin.
Memasuki bidang politik sejak masuk sebagai anggota Parindra pada tahun 1930-an dan terus berkembang gagasan dan tindakan melawan penjajah baik terhadap Belanda maupun Jepang.
Sikap gigih melawan penjajah tersebut tak pernah goyah sampai ajal merenggut bersama sang isteri Ny. Amelia Rubini karena dihukum mati oleh Jepang.
Namanya diabadikan sebagai salah satu jalan dan rumah sakit di Kab. Mempawah, Kalimantan Barat.
3. Haji Salahuddin Bin Talabuddin (Maluku Utara)
Haji Salahuddin Bin Talabuddin telah mengabdi selama 32 tahun (1916-1948) melalui perjuangan organisasi SJII dengan semboyan perjuangan "Hidup Islam, Hidup Sarekat Islam, Hidup RI Allahu Akbar".
Semboyan tsb ditebusnya melalui pembuangan ke Sawahlunto tahun 1918-1923, pembuangan Nusa Kambangan tahun 1941, dan dipindahkan ke Boven Digul tahun 1942.
Namanya diabadikan sebagai nama Kelurahan di Kota Ternate, Markas Kompi D Raider 732, salah satu jalan di Kota Weda, dan nama Yayasan Pendidikan Haji di Kec. Patani.
4. KGPAA Paku Alam VIII (D.I Yogyakarta)
Paku Alam VIII adalah raja dari Kadipaten Pakualaman (tahun 1937-1989).
Sebagai raja, perjalanan hidup Paku Alam VIII tentunya penuh dengan kegiatan politik dan pemerintahan, tetapi juga bergerak di bidang olahraga.
Keputusan yang strategis Paku Alam VIII adalah ketika ia menyatakan bersekutu dengan Sultan Hamengkubuwono IX.
Peristiwa yang terjadi masih di masa penjajahan Belanda mempunyai makna yang sangat strategis dalam perjalanan NKRI.
5. Dr. dr. H. R. Soeharto (Jawa Tengah)
Keikutsertaan dalam menyelamatkan Bendera Pusaka Merah Putih, Pendirian Organisasi Ikatan Dokter Indonesia, Pendidikan Organisasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).
Pembangunan Proyek Mercusuar dan Objek Vital Massa Presiden Soekarno (Pembangunan Departement Store Sarinah, Pembangunan Monumen Nasional dan Pembangunan Masjid Istiglal).
Pendirian Rumah Sakit Jakarta dan Pendirian Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).
Namanya diabadikan sebagai Gedung di Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, salah satu jalan di Kab.Klaten, memiliki ruang koleksi khusus memorabilia di Museum Joang 45.
Nah itu tadi ikhtisar perjuangan singkat 5 Tokoh Bangsa yang akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2022 tepat di Hari Pahlawan.***