Charles Adriaan Van Ophuysen. (Foto: Wikipedia) |
Pendidikan, LIPUTANTEGAL.COM - Charles Adriaan Van Ophuysen merupakan pencipta ejaan Bahasa Indonesia pertama.
Ia lahir di Sosok, Sumatera Barat pada 31 Desember 1854, pencipta ejaan Bahasa Indonesia pertama Van Ophuysen ini tumbuh besar di lingkungan pribumi.
Seorang pencipta ejaan Bahasa Indonesia pertama Van Ophuysen gemar mempelajari bahasa berbagai suku di Hindia Belanda, terutama Bahasa Melayu.
Pada tahun 1896 bersama Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Mochammad Taib Sutan Ibrahim menyusun ejaan baru mengganti ejaan bahasa Melayu.
Ejaan tersebut dikenal dengan ejaan Van Ophuysen (Van Ophuijsen) yang resmi diakui oleh pemerintah kolonial pada tahun 1901.
Banyak karya yang telah dibuat olehnya, dua buku yang fenomenal diterbitkannya, yakni Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht (Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak) dan Maleische Spraakunst (Tata Bahasa Melayu) diterbitkan pada tahun 1879.
Majalah Keboedajaän dan Masjarakat (1939) menggunakan ejaan Van Ophuijsen yang masih memperlihatkan tanda trema. (Foto: Wikipedia) |
Gambar di atas merupakan majalah kebudayaan dan masyarakat yang menggunakan ejaan Van Ophuijsen yang masih memperlihatkan tanda trema.
Lantas, ia menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusastraan Melayu di Universitas Leiden diangkat oleh pemerintah kolonial pada tahun 1904.
Karya besarnya sebagai ahli linguistik bertahan hingga tiga dekade, Charles Adriaan Van Ophuysen meninggal dunia pada 1917.
Buah dari karyanya menjadi tumbuh kembangnya sastra Indonesia modern, khususnya bagi angkatan Balai Pustaka dan Poedjangga Baroe.
Sementara itu, ejaan Van Ophuysen berlangsung di masa penjajahan Belanda sampai tahun 1947.
Sebelum adanya ejaan Van Ophuysen, tata bahasa Indonesia masih berupa ejaan bahasa Melayu dengan menggunakan huruf latin.
Ejaan Van Ophuysen yang bersejarah bagi bangsa Indonesia diantaranya tiga kalimat sumpah pemuda pada tahun 1928, klik di sini untuk melihat teks sumpah pemuda.***
Sumber: Berbagai Sumber